Kamis, 31 Maret 2011

Cloud Computing


Latar Belakang

Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi dan informasi. Teknologi berarti barang atau sesuatu yang baru. Sedangkan informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Jadi, teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Terkait dengan makna teknologi informasi tersebut, kini proses pengaksesan data telah menuju ke konsep-kosenp social networking, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi/tersebar, scalability, Concurency dan Transparan. Namun demikian, para pakar teknologi informasi di dunia masih terus melakukan riset untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi sehingga lebih memudahkan komunikasi dan pertukaran data serta informasi dalam sistem jaringan global yang terintegrasi dan sistematis. Salah satu yang menjadi perhatian para ahli adalah riset di bidang Cloud Computing.

Cloud Computing (Komputasi awan)yaitu suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Kendati konsep ini sudah diperkenalkan sejak tahun 2005, namun adopsi oleh organisasi berlangsung pada tahun2 sesudahnya. Cloud computing juga di prediksi akan menjadi simbol komputasi masa depan yang sentralistik, fleksible, serta scalable.


Pengertian
Cloud Computing (Komputasi Awan) adalah penggunaaan oleh user pada sebuah computer dan menjalankan sebuah aplikasi dimana file-file tersebut tidak terdapat di komputer yang digunakannya namun berada di komputer lain yang dihubungkan oleh jaringan. Dalam Cloud Computing (Komputasi Awan) terdapat istilah front-end (Desktop-PC) dan back-end(Server). Keduanya harus saling terhubung oleh sebuah jaringan yang dapat berupa internet atau untuk skala yang lebih kecil. Front-end (Desktop-PC) yang mengambil data dan menjalankan aplikasi, sedangkan back-end merupakan resource yang diistilahkan dengan awan.

Apa itu Cloud Computing?

Cloud Computing memiliki banyak definisi, namun sensungguhnya Cloud Computing sebuah icon proses komputasi masa depan. Dengan penetrasi internet & networking yang semakin menggurita, sebenarnya masyarakat telah menggunakan Cloud Computing tanpa disadari. Layanan email, facebook, google apps, serta aplikasi lain adalah sebagian dari contohnya.
Sebuah Cloud bisa berlabel private atau public. Public cloud menjual layanan kepada siapapun di internet. Private cloud adalah jaringan pusat data yang memberikan layanan-layanan terpusat kepada orang-orang dalam jumlah terbatas.
Contoh aplikasi berbasis Cloud Computing adalah Google Docs. Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi semacam Microsoft Office, yang tersimpan di server. Perangkat aplikasi tersebut terintegrasi dengan Google Mail. File ini tersimpan dan dapat di proses dari internet.

Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing ini, seperti :
  1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya.
  2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping.
  5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.
Melihat kemampuan dan keunggulan teknologi Cloud Computing (Komputasi Awan) ini, diprediksikan suatu hari nanti teknologi ini akan menjadi infrastruktur publik seperti listrik dan telepon. Pengguna tidak memerlukan lagi berbagai software aplikasi untuk dimasukkan ke Desktop-PC, notebook, netbook dan lain-lain. Prediksi ini perlahan tapi pasti mulai terbukti saat ini. Sebagai penyedia semua layanan akses data yang efektif digunakan bagi semua kalangan.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Cloud_computing
http://semnas2010.blogspot.com/2011/01/latar-belakang.html
http://www.glclearningcenter.com/main/cloud-computing/



Read more....

Minggu, 27 Februari 2011

Complex Systems in Resource Discovery

3.4 ANALISIS JARINGAN

Baru-baru ini, analisis jaringan telah menjadi topik yang sangat populer di kalangan
fisikawan yang bekerja di bidang mekanika secara statistik. Kontemporer penelitian
di bidang ini sudah pernah digerakkan, pada bagian, dengan perkembangbiakan manusia yang direkayasa secara jaringan seperti World Wide Web dan sistem peer-to-peer file sharing.
Hubungan antara komponen dalam sistem kompleks dapat dipandang sebagai sebuah jaringan. Jaringan yang dibentuk oleh sebuah sistem yang kompleks tidak dikarakterisasi oleh topologi jaringan pada khususnya, namun, Penelitian kedalam jaringan dunia nyata, seperti World Wide Web dan lapisan Gnutella, telah mengungkapkan bahwa banyak dari mereka mempunyai sifat berskala bebas [77, 133].


Sebuah jaringan berskala bebas adalah salah satu di mana pendistribusian tautan sesuai dengan hukum-power. Yaitu, peluang P (k) itu sebuah simpul dalam jaringan yang terhubung ke simpul k yang lain sebanding dengan k-γ, di mana γ sedikit berbeda sesuai pada jaringan yang dimaksud. Misalnya, di World Wide Web, peluang yang halaman web k-link ke suatu dokumen tertentu mengikuti power-law dengan γ = 2.1.
Sebaliknya, peluang itu sebuah halaman web tertentu memiliki link k keluar yang mengikuti power-law dengan γ = 2,45. Hasilnya serupa yang telah diperoleh untuk pembagian link jaringan listrik dan grafik kolaborasi aktor film [134].
Distribusi tautan power-law adalah sebuah angka yang relatif kecil dari simpul yang sangat tinggi berhubungan, sedangkan sebagian besar yang lain dihubungkan hanya untuk beberapa simpul. Hal ini memberikan jaringan berskala bebas berbagai sifat yang menarik. Pertama, mereka tahan terhadap kegagalan secara acak. Karena hanya ada sebuah simpul yang terhubung sangat sedikit, peluang itu salah satu hub gagal secara acak yang rendah. Jika kurang berhubungan.

Read more....